Menurut ilmu biokimia asal usul vampir berkaitan dengan kelainan genetik darah seseorang, dari semua kelainan genetik darah, porphyria adalah yang paling tepat menjelaskan asal usul vampir.
Porphyria adalah penyakit kelainan pada pembentukan heme, komponen hemoglobin yang berperan mengangkut oksigen dalam darah . Apa tandanya seseorang mengidap porphyria ? kulit orang tersebut akan sensitif jika terkena sinar matahari . Karena akibat kekurangan oksigen di dalam darah, kulit mudah rapuh dan rusak bila terkena sinar matahari. Kemudian membuat urine berwarna merah dan gigi kelihatan lebih mengkilap jika terkena sinar ultraviolet. Oleh karena itu penyakit porphyria dikaitkan dengan vampir .
Lalu menurut pakar antropologi Paul Barber yang merupakan pengarang buku Vampire, Burial, and Death (vampir, pemakaman, dan kematian), hampir semua kultur memiliki cerita versi lokal yang mirip legenda vampir, dan semuanya "memiliki kemiripan yang mengejutkan pada vampir ala Eropa," katanya.
Kepercayaan akan adanya vampir berasal dari takhayul dan asumsi yang keliru tentang pembusukan setelah kematian.
Catatan penemuan pertama tentang vampir tersebar di Eropa pada abad pertengahan. Cerita-cerita itu semua mengikuti pola yang sama: suatu kenaasan menimpa seseorang, suatu keluarga, atau suatu kota, mungkin karena paceklik yang merusak panen, atau tersebarnya wabah.
Di masa itu, ilmu pengetahuan belum bisa menjelaskan pola cuaca dan teori kuman. Jadi, kesialan apa pun yang tak jelas penyebabnya bisa disalahkan pada vampir. Vampir merupakan jawaban mudah untuk menjelaskan mengapa dari dulu hal buruk bisa terjadi pada orang yang baik.
Mati tetapi belum membusuk
Para penduduk desa menggabungkan keyakinan mereka bahwa ada kutukan yang tengah terjadi di antara mereka dan ketakutan mereka terhadap kematian dan orang mati. Dengan begitu, mereka berkesimpulan bahwa mungkin orang-orang yang baru dikuburlah yang bertanggung jawab karena mereka telah bangkit dari kubur untuk berbuat jahat.
Maka dari itu, makam-makam digali, dan para penduduk desa sering kali dikagetkan oleh proses pembusukan yang normal, dan mengira itu fenomena yang supernatural.
Contohnya, walau orang lazimnya berasumsi bahwa mayat akan membusuk segera, bila peti tertutup rapat dan dikubur pada musim dingin, maka pembusukan bisa tertunda beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Pembusukan usus bisa menyebabkan penggembungan yang mendorong darah ke mulut sehingga mayat itu terlihat seperti baru saja menghisap darah.
Proses ini dipahami betul oleh para dokter dan pengurus pemakaman zaman sekarang. Namun, pada abad pertengahan di Eropa, semua ini merupakan pertanda yang tak bisa disangkal bahwa vampir itu nyata dan menghantui mereka.
Walau vampir "sesungguhnya" telah tidak ada, legenda-legendanya terus memikat dunia. Jadi sebenarnya vampir itu hanya legenda saja.
No comments:
Post a Comment